Bliss

*liat tanggalan*

Since it is my fist post on 2012, I would say…..

Happy New Years people….

A lot of hope for you and me, so lets pass it. Hehehehhe…

Well, katakanlah saya adalah blogger tidak bertanggung jawab yang tidak bisa ngepost secara rutin, yang tidak bisa konsisten menjalani apa yang saya putuskan sendiri, I’m only human, lucu dan cantik adanya #apadeeeh

Standarnya posting taun baru, yaaah walo ni udah mau February yaaahhh, ga papalah yaaahhh…. Ini blog saya kan…. Hehehe… well, standar post taun baru adalah review taun sebelumnya dan resolusi buat taun yang akan datang. Katakanlah, review singkat saya tentang taun 2011 adalaaaaahhhhhh BERKAH. Bliss *I love this word*.

Banyak sekali berkah yang saya dapat selama taun 2011 yang terasa seperti sekejap mata itu. Saya ga bisa bilang bahwa semua sempurna selama 2011 itu, namun bahkan dalam keadaan yang terburukpun, saya bersyukur bahwa saya masih bisa merasakan bahwa hal tersebut adalah yang terbaik. Saya belajar dan percaya bahwa tidak ada yang sia-sia di dunia ini.

So here its come…

Pertengahan 2010, saya hijrah ke Jakarta dan menetap disana selama satu tahun lebih. Pertama kali kerja secara professional, teman baru, lingkungan baru, gaya hidup baru dan disanalah saya membuktikan bahwa teori Darwin adalah benar.

No!!!!! Yang saya maksud bukan teori mengenai asal usul manusia adalah kera, yang saya maksud adalah, di dunia ini bukanlah yang terkuat dan yang tercerdas yang akan bertahan, namun dia yang paling cepat menyesuaikan diri. Adaptasi. Hanya itulah satu-satunya cara manusia bisa bertahan dari perubahan sejak jaman manusia kera sampai jaman manusia bangsat, kaya saya, dan kamu, tentu saja. Saya beradaptasi dengan keluarga baru saya di kantor, dengan teman-teman baru saya, dengan semuanya. Saya, Alhamdulillah bisa berdamai dengan semuanya dan bisa merasa bahwa semua yang saya jalani adalah berkah.

Saya percaya itu adalah berkah.

Well ada yang pengen saya ceritakan disini. Waktu itu, sebelum saya memutuskan untuk hijrah, saya punya dua pilihan. Pertama, pekerjaan saya di Jakarta itu, kedua, pekerjaan saya di RS di Purbalingga. Saya merasa keduanya sama baik, begitu pula ketika saya bertanya kepada Emak saya tercinta. Kedua hal itu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing yang pada akhirnya saya memutuskan untuk istikharoh. Banyak yang bilang, susah untuk bisa mengerti jawaban dari solat istikharoh tersebut, dan kadang butuh waktu yang tidak sebentar untuk bisa mengerti jawaban dari apa yang kita tanyakan. Tapi saya niat aja, mencoba menyertakan Allah dalam pilihan saya. Dan Alhamdulillah, pas lagi berdoa, entah gimana, saya kepikiran HRD kerjaan saya di Jakarta itu. Tiba-tiba aja kepikiran dia, emang ganteng dan lucu #halah, tapi yaudah biasa aja. Dan ketika ingatan tentang si HRD itu muncul, saya merasa bahwa, mungkin ini jawaban dari solat saya. Maka saya dengan restu dari Emak dan Babeh, hijrah ke Jakarta, dan Alhamdulillah, meski tidak sepenuhnya sempurna, saya bisa menikmati semuanya dan merasa itu adalah berkah.

Hampir setaun setelah saya bekerja di Jakarta, saya mendapat kesempatan dari orang tua saya untuk melanjutkan kuliah lagi. Saya benar-benar gila, saya hanya mengikuti satu ujian masuk dan tidak berencana mencoba di kampus lain. Saya Cuma bilang sama mama, kalo saya keterima, saya berhenti kerja dan kuliah dengan biaya mama, tapi kalo saya ga keterima di kampus ini, saya akan kerja lagi, ga akan nyoba di kampus lain. Dengan bantuan Abang, dan beberapa kawan, saya diterima.

Kemudian peralihan itu datang, saya mulai mengajukan surat pengunduran diri. Bos saya, tidak melarang saya berhenti, namun gilanya, beban kerja saya jadi berkali-kali lipat. Dan lebih gilanya lagi, kuliah dimulai dua minggu sebelum saya resmi berhenti. Bos saya bilang, “gampang kan kuliah tinggal bolos”, saya harus menyelesaikan kewajiban saya sebelum saya keluar dari kantor itu. Yang saya kesal, tanggung jawab yang beliau maksud seharusnya berada di supervisor saya yang paaasss banget saat itu vacant. Dan terjadilah hal itu, saya stress, berat badan turun drastis dari 45 Kg jadi hampir 39 Kg, ditambah siklus bulanan saya menjadi tidak teratur. Saya mens sebulan dua kali, selama dua bulan. Berat banget. Ditambah dengan masalah yang tidak pernah selese itu, saya kecewa karena disaat terberat saya yang dia lakukan adalah membuatnya semakin berat.

Namun seperti yang saya bilang, semua adalah berkah, meski tidak semua mudah. Saya mencoba menilai bahwa tanggung jawab terakhir saya di kantor adalah tanda bahwa saya di percaya oleh atasan saya. Saya dianggap mampu. Dan masalah dengan dia, saya merasa bahwa, Tuhan menyayangi saya dengan cara menunjukan saya bahwa ada hal yang baik untuk saya, dan ada hal yang tidak. Saya ingat yang mendukung saya saat itu bukanlah dia. Well, get over it.

Lalu datanglah masa kuliah saya. Saya ga bilang bahwa masa awal kuliah saya terasa mudah. Saya kuliah dengan anak-anak yang dua angkatan berada dibawah saya, awalnya saya merasa, “edan, gw kuliah ma bocah-bocah”. Awalnya, saya menutup diri. Masalah yang saya hadapi dengan dia belum juga selesai, dan sangat menyesakkan ketika tidak ada orang yang bisa saya ajak sedikit menggila. Saya punya abang yang bisa saya telpon kapanpun saya mau, dia ada disana untuk saya, seberapa buruknyapun kelakuan saya. Saya punya Diyan dan Anna yang juga bisa saya telpon kapan saja, juga si Dudul. Masalahnya, saya butuh ditemani, saya butuh sekedar mereka ada disekitar saya. Dan seperti kata saya sebelumnya, masalahnya hanyalah Adaptasi. Setelah mampu beradaptasi, saya juga bisa menjadi bocah, dan semua masalah tidak terasa berat seperti sebelumnya. Saya bahagia. Bukan bahagia karena apa, saya bahagia karena Allah mengijinkan saya berbahagia dengan cara yang paling sederhana, tanpa menyakiti siapapun.

Saya teringat Bodhi, dan mungkin inilah kesejatian yang selama ini dia cari. Berbahagia dengan hal-hal sederhana dan mampu bersyukyur dengan apapun yang terjadi. Karena kesempurnaan bukanlah menjadi hak kita selama kita berada di dunia fana, dan saya berdoa semoga saya mampu berbahagia dengan semua ketidaksempurnaan ini.

Well, kemudian datanglah 2012. Taun yang dihebohkan banyak orang bakal terjadi kiamat. I don’t believe that, the doom could happen tomorrow. Saya percaya Tuhan punya waktu sendiri dan kita semua ga akan pernah tau. Tapi saya seneng kalo akhir taun 2012 ini ga terjadi kiamat, bukan apa-apa, saya Cuma pengen orang-orang tau, ga akan ada yang bisa memprediksi kapan kiamat terjadi.

Back to my life. Ujian Akhir Semester berlangsung sampai 28 Desember 2011, dua hari setelahnya, saya dan teman-teman mahasiswa saya langsung cus nonton stand up comedy di Bandung. Bener-bener acara yang Oke, saya sampe pusing ketawanya. Setelah acara itu, kami muter-muter cari makan sampe hampir jam satu malem. Setelah balik ke nangor, saya nginep dikosan temen rame-rame dan hampir tidak tidur sampai hampir pagi. What a night. Dan besok malemnya, kami memulai perjalanan ke Jepara dan lanjut ke Karimun Jawa. Saya akan cerita tentang Karimun Jawa di post yang berbeda.

Well, saya bersyukur untuk apa yang telah terlewati dan berdoa untuk apa yang akan datang. Telaaaatttt bangeeet yah untuk bilang, selamat taun baru, semoga taun 2012 penuh berkah. Amin.

Adieu.

Cheers J

Comments

Popular posts from this blog

Pendakian Raung 3344 mdpl Via Kalibaru

Review : Melawat Ke Timur : Menyusuri Semenanjung Raja-raja

Bukan Pasar Malam, Bukan Kejutan Biasa