weekend with love

wooohhoooo...

THIS IS WEEKEND!!!! *gayaLeonidas*
buat saya, sekarang, ga ada beda weekend dan weekdays. now i'm enjoying my very long weekend that soon gonna last.

weekend ini agak berbeda, saya berkunjung kerumah teman-teman lama. teman-teman yang sering saya lupa, tapi mereka ada. *selftoyor*
saya main ke rumah yeyet, nyampe sana yang pertama dia komentari adalah... waaahhh akhirnya yah ketemu juga, masuk rumah, mamahnya ga keliatan, kita langsung nongkrong-nongkrong cantik di kamar yeyet. lima menit kemudian, mamahnya keluar, "ada sapa yet?". saya nongol, salim, tanya kabar, ditanya balik, dan kemudian komentar khas orang yang udah lama banget ga ketemu, "waah sekarang Lala rambutnya panjang yaahh, nah gitu kan cantik la, kenapa ga dari dulu aja?"
dalem hati saya, saya jawab, saya baru sadar bu kalo saya cewe, dan baru tergerak buat manjangin rambut, ga mohawk mulu kaya dulu *okeh.ga mohawk juga siyh.
jawaban yang keluar beneran, "haha, iya bu, baru bisa ngerawat rambut dan diri sekarang, setelah kerja dan punya duit sendiri sekarang udah kuliah lagi yah dekil lagi bu. hehehe." beliau jawab lagi, "ah engga ko, makin seger aja la sekarang emang kamu yaahh..".

saya dan mamahnya yeyet emang cukup deket, yah ga sampe nongkrong bareng dipinggir jalan juga siyh, tapi tiap kerumahnya pasti ngobrol, termasuk rencana kepindahan saya ke jakarta juga, beliau ikut mendoakan. hahahahaa....
thats for mamah2 today.
kemudian saya ngobrol dengan liar sama yeyet, yah a lot of things to catch up laaahh.. kemudian rofi dateng. dan things getting more wild... hahaha...

no.
kita ga ngomongin kau kasus anggie versus KPK ko, yang kita omongin adalah rencana pernikahan rofi mei besok. so happy for her, dan kita cuma bisa bengong denger proses dia lamaran sampe akhirnya nikahan. such an instant. dibanding dengan pacaran dia dengan teman seangkatan kami yang sudah empat taun dan entah mau dibawa kemana itu.
tapi dari segala sesuatu yang singkat padat dan bermanfaat, i see a lot of love. bukan cinta panas anak muda yang ga jelas mau dibawa kemana, tapi cinta ini terlihat lebih hangat, sesuatu yang sudah tidak berapi-api namun berpijar hangat, sesuatu yang *semoga* tampak kekal.
bukankah itu yang kita semua cari?

for that, i'm so happy, yet envy.
insya Allah, i would be there for her wedding, meski itu artinya balik dari nangor. mei ini saya pengen banget ke nikahan sahabat-sahabat saya. *pelukmerekasatu-satu* tanggal 6 si rofi, tanggal 12, dias.
ah that monkey guy. i'm so proud of him.
saat dia memutuskan untuk menikah dan bertanggung jawab dengan hidupnya.
sooooo happy for him.
serius, saya hampir nangis denger dia lamaran dan menikah dalam waktu dekat ini, bukan patah hatiiiii... bahagia, proud, dan unbelieveble. ga nyangka dari gaya dia yang tengil, dan saya liat dia dulu pernah dikecewain dan lain-lain... and finally he found his trully happiness.

sekarang, saya cuma bisa ikut berbahagia dan mendoakan yang terbaik for my bestest friends. Tuhan memang ada dan nyata, hadir lewat malaikat-malaikat berhati mulia bernama sahabat, dan saya, harus bersujud saaanggggaaattt lama untuk bisa sedikit berterima kasih atas anugrah ini.
today i'm filled with love, penuh dengan kebahagiaan sahabat-sahabat saya.

bahagia itu sederhana.
dan hal sederhana itu di ajarkan oleh teman-teman kuliah saya yang jauh lebih muda.
muda bukan jaminan mereka labil dan telah hidup lebih lama sama sekali bukan jaminan bahwa saya lebih dewasa apalagi bijak.
dan Tuhan, sekali lagi hadir begitu nyata.

semoga saya, bisa terus bersyukur. amin.

adieu for now.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pendakian Raung 3344 mdpl Via Kalibaru

Image
Saya sedang dalam perjalanan pulang dari kondangan di Kuningan ketika partner kondangan saya cerita dia akan ke Raung bulan September. Saya sudah hampir berhenti total dari naik gunung sejak memasuki tahun 2017, hingga percakapan mengenai Raung itu tidak ada sedikitpun niat saya untuk naik gunung lagi. Tapi ini Raung, loh. Gunung yang tidak lebih tinggi dari Mahameru di Jawa Timur atau Slamet di Jawa Tengah, namun disebut memiliki jalur ter-ekstrim se-pulau Jawa. Sebelum sampai di Puncak Sejati kita harus melawati 3 titik ekstrim dan menyebrangi jembatan Shiratal Mustaqim. Rasanya ini adalah kesempatan yang tidak akan saya lewatkan, apalagi pendakian akan dilakukan bersama dengan teman-teman yang sudah menemani saya mendaki sejak pendakian gunung saya yang pertama. Jadi hal yang lakukan setelah masuk kantor pada hari Senin adalah pengajuan cuti. Estimasi pendakian Raung adalah 3-4 hari. Kami berencana mulai pendakian tanggal 20 September 2017 dan sampai di basecamp Regass kembal...
Read more

Review : Melawat Ke Timur : Menyusuri Semenanjung Raja-raja

Image
Saya tidak terlalu suka membaca buku tentang catatan perjalanan, tapi ketika Buku Mojok memaketkan Melawat ke Timur, Dari Twitwar ke Twitwar, Tamasya Bola dan Kesetrum Cinta sebagai paket Harbolnas 12/12/16 seharga delapan puluh ribu rupiah saja untuk empat buku, saya tidak pikir panjang. Semua penulis buku tersebut asing bagi saya terkecuali penulis dari Twitwar ke Twitwar tapi saya tidak hendak mereview buku tersebut. Dari keempat buku tersebut yang paling menarik perhatian saya adalah Melawat ke Timur . Buku ini merupakan edisi cetak yang lain dari hasil liputan wartawan Jawa Pos, Kardono Setyorakhmadi, yang dimuat secara maraton selama bulan Ramadan antara Juni-Juli 2015 dalam rubrik “Jelajah Semanjung Raja-raja”. Buku ini menyajikan cerita-cerita tentang Maluku dan Papua yang kaya nuansa dan tidak “hitam - putih” seperti sangkaan tak berdasar oleh banyak orang luar selama ini. Sebenarnya sudah banyak buku dengan tema seperti ini, namun umumnya terlalu akademik dan tida...
Read more

Bukan Pasar Malam, Bukan Kejutan Biasa

Image
Bukan Pasar Malam hadir berbeda dari karya Pram yang lain. Jika karya Pram yang lain bersifat realis murni, maka bukan pasar malam hadir dengan sedikit aura mistis dan religius. Refleksi manusia ketika menghadapi keniscayaan kematian. Novel ini hanya setebal 104 halaman dan bisa kita selesaikan dalam satu kali duduk. Berkisah tentang pergulatan batin tokoh aku , seorang pejuang revolusi yang mendapat berita ayahnya sakit keras. Ada rasa bersalah karena sebelum sang ayah sakit, ia menuliskan surat bernada marah pada sang ayah. Dan ia mempertanyakan pada dirinya sendiri, dosakah ia? Rasa bersalah menghantui dan menyiksa dengan cara paling diam, ditingkahi kekecewaanya pada keadaan pasca revolusi yang tidak kunjung juga membaik di republik ini. Ia pulang ke Blora dengan beragam rasa dan menemukan kemiskinan dan rumah lamanya yang renta dimakan zaman. Bayangan berkejaran seiring kereta melewati stasiun dengan berbagai kenangan. “Dan berpuluh-puluh kenangan yang pahit dan yang senang de...
Read more