Nasihat Dipagi Hari
pagi datang tak pernah terlambat, matahari masih tersembunyi dibalik kabut dan mendung, namun pagi datang membangunkan siapa saja tanpa perlu menunggu matahari datang menyengat.
pagi ini diawali dengan berita duka meninggalnya Ust. Jefri Al-Buchori. pertama kali tahu berita ini dari recent updates status BBM teman-teman. banyak yang mengganti display picture BBM dengan foto Almarhum disertai dengan ucapan Innalilahiwainailaihi rojiun. segala yang bernyawa pasti akan kembali kepada Allah SWT. tidak perduli umur atau apapun yang mengikatnya di dunia fana ini, ketika maut datang, ia adalah sapa tak terelakan yang tak mungkin bisa kita tunda barang sedetikpun.
sesaat setelah mengetahui berita itu saya masih belum tau apa penyebab meninggalnya Ust. Jefri, dan seperti biasa, sumber tercepat dan termudah untuk berita saat ini adalah twitter. TL juga sudah ramai membicarakan berita duka ini, dan ternyata penyebab meninggalnya Ust. Jefri adalah kecelakaan motor setelah beliau kembali dari Da'i Center. berita lengkapnya saya masih belum menemukannya. yang sangat membuat saya mikir sangat panjang justru ungkapan duka cita dari satu akun yang saya follow dengan menyertakan kutipan 4 ayat terakhir surah Al-Fajr. ayat 27 - 30.

PENGHARGAAN ALLAH SWT. TERHADAP MANUSIA YANG SEMPURNA IMANNYA
27. Hai jiwa yang tenang 28. Kembalilah kepada Tuhan-mu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya 29. Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku 30. dan masuklah ke dalam surga-ku (Surah Al Fajr ayat 27 - 30)
subhanallah, saya merinding abis baca kutipan ini, dan saya ingat hari ini hari jumat, hari yang berkah menurut islam. Ust. Jefri meninggal di hari jumat pada saat fajar. semoga ia dan kita termasuk manusia yang sempurna imannya.
ada keinginan untuk menangis setelah membaca ayat ini, keinginan ini datang karena saya merasa jauh sekali dari gambaran manusia yang sempurna imannya. dan bagaimana kalau sebelum saya menyempurnakan, atau paling tidak memperbaiki iman saya, kematian sudah datang menjemput?
astagfirullah.
takut.
selama ini saya mengikatkan diri saya begitu erat kepada dunia. cinta, cita-cita, mimpi, bagian mana dari hidup saya yang sudah menyertakan akhirat? sudah begitu jauh dari akhirat dan masih berani untuk 'nakal'. Allah itu Maha Pengampun, kadang hal ini membuat kita menjadi lengah, "gak papa lah bikin dosa sedikit, kita masih bisa selalu untuk memohon ampun kan?!"
manusia!
duh. jauh sekali.
dan kadang saya masih bisa merasa bahwa dunia ini kekal adanya, mengejarnya seakan saya akan hidup selamanya di sini. saya seringkali lupa, dunia ini adalah tipu daya. dan saya adalah manusia yang begitu mudah jatuh dalam tipu daya.
semoga Allah merahmati kematian Ust. Jefri yang akhirnya membawa saya dan mungkin beberapa orang untuk kembali merenungi hidup dan mati, karena sebaik-baiknya nasihat adalah kematian.
mari mengingat mati.
Comments