Slice of Life – PMS (Premenstrual Syndrome)

Cewek. Apa – apa ribet. Bahkan untuk urusan datang tamu tiap bulan pun ribet. Gimana engga, banyak cewek tiap lagi ‘dapet’ sakitnya bukan main, sampai menghambat kegiatan sehari – harinya. Biasanya nih, PMS, atau premenstrual syndrome ini menyerang gue dengan gejala : nyeri pada payudara, nafsu makan bertambah, sedikit demam, dan badan linu – linu. Dan setelah PMS, hari – H menstruasinya tidak ada rasa sakit sama sekali. Tetapi tidak untuk kali ini. I just want to share my May PMS time. LOL.



Tujuh hari sebelum menstruasi
·         Nafsu makan membabi buta. Waktu makan siang, gue bisa nambah nasi tiga kali! Itu juga karena lauknya udah habis, kalo masih ada, mungkin bisa lebih dari 3 kali gue nambah nasi.
·         Suhu tubuh sudah sedikit meninggi.
·         Badan sudah mulai cepat pegal linu di segala sendi terutama pinggang.
·         Payudara nyerinya lebih hebat dari biasanya. Bayangin aja, gue cuma jalan biasa, bisa kerasa sakit. Padahal biasanya bakalan nyeri kalau ditekan (plis, ga usah nanya ditekan pake apa).
·         Satu lagi yang ga kalah penting Bro, EMOSI. Gue sudah mulai terlalu sensitif. Alhasil bisa tuh ngambek ga jelas ke pacar. Kasian Iyan… Gue udah masuk ke sensitif level 1.
Tiga hari sebelum menstruasi
·         Nafsu makan MAKIN membabi buta. Keinginan untuk makan tidak dapat dibendung. Penambahan nasi selalu terjadi, minimal 2 kali. Pada saat ini, keinginan terbesar gue adalah plesterin mulut dan kencengin ikat pinggang.
·         Suhu tubuh masih sedikit tinggi.
·         Payudara masih terasa nyeri syekaliii…
·         EMOSI sudah masuk ke level 2, yaitu sedikit – sedikit sedih… this is the silliest condition in PMS time, kasian Iyan…
Satu hari sebelum menstruasi
·         Nafsu makan sudah bisa di rem (sujud syukur).
·         Suhu tubuh sudah normal.
·         Payudara masih terasa nyeri.
·         EMOSI berada dalam level tertinggi. Masih karena hal sangat sepele, gue ngambek, sedih, trus mewek sampe sesengukan. SILLY, yes I know it. Dan (MASIH) kasian Iyan…
Hari dimana akhirnya saat itu tiba
·         Sakit pinggang.
·         Sakit perut bagian bawah. Kadang terasa kayak mules. Gue sendiri bingung ngebedain rasa sakit sedang menstruasi dengan rasa sakit karena mules. Intinya, rasanya bisa bikin gue keringat dingin, nungging – nungging, guling – guling, dan pengen ke belakang buat ditongkrongin, siapa tau emang mules kebelet, kan gue ga bisa bedain rasanya tuh…
·         EMOSI masih di level tertinggi. Waktu gue nyetir mobil lagi dapet gitu, bisa ngeluarin sumpah serapah dan mencet klakson ga kira – kira. Mungkin tulisan “Awas anjing galak” bisa tuh dikalungin di leher gue waktu di fase ini.
Saat sedang menstruasi dan sesudah menstruasi
·         Setelah gejolak emosi dari gejala PMS ini berada di puncaknya yaitu pada saat satu hari sebelum menstruasi dan hari pertama menstruasi, tentunya ada anti-klimaks di akhir periode ini. Emosi akan kembali teratur, keadaan tubuh akan berangsur – angsur membaik, dan payudara tidak terasa nyeri lagi.
Setelah semua rangkaian gejala tersebut, kejiwaan dan kehidupan para wanita menjadi lebih tenang… untuk selama sekitar 2 minggu ke depannya, setelah itu? Yuk yak mariii… kembali ke fase – fase unik tersebut. Ya, cewek memang makhluk paling ribet sedunia. LOL.

Regards,

Oddette

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pendakian Raung 3344 mdpl Via Kalibaru

Image
Saya sedang dalam perjalanan pulang dari kondangan di Kuningan ketika partner kondangan saya cerita dia akan ke Raung bulan September. Saya sudah hampir berhenti total dari naik gunung sejak memasuki tahun 2017, hingga percakapan mengenai Raung itu tidak ada sedikitpun niat saya untuk naik gunung lagi. Tapi ini Raung, loh. Gunung yang tidak lebih tinggi dari Mahameru di Jawa Timur atau Slamet di Jawa Tengah, namun disebut memiliki jalur ter-ekstrim se-pulau Jawa. Sebelum sampai di Puncak Sejati kita harus melawati 3 titik ekstrim dan menyebrangi jembatan Shiratal Mustaqim. Rasanya ini adalah kesempatan yang tidak akan saya lewatkan, apalagi pendakian akan dilakukan bersama dengan teman-teman yang sudah menemani saya mendaki sejak pendakian gunung saya yang pertama. Jadi hal yang lakukan setelah masuk kantor pada hari Senin adalah pengajuan cuti. Estimasi pendakian Raung adalah 3-4 hari. Kami berencana mulai pendakian tanggal 20 September 2017 dan sampai di basecamp Regass kembal...
Read more

Review : Melawat Ke Timur : Menyusuri Semenanjung Raja-raja

Image
Saya tidak terlalu suka membaca buku tentang catatan perjalanan, tapi ketika Buku Mojok memaketkan Melawat ke Timur, Dari Twitwar ke Twitwar, Tamasya Bola dan Kesetrum Cinta sebagai paket Harbolnas 12/12/16 seharga delapan puluh ribu rupiah saja untuk empat buku, saya tidak pikir panjang. Semua penulis buku tersebut asing bagi saya terkecuali penulis dari Twitwar ke Twitwar tapi saya tidak hendak mereview buku tersebut. Dari keempat buku tersebut yang paling menarik perhatian saya adalah Melawat ke Timur . Buku ini merupakan edisi cetak yang lain dari hasil liputan wartawan Jawa Pos, Kardono Setyorakhmadi, yang dimuat secara maraton selama bulan Ramadan antara Juni-Juli 2015 dalam rubrik “Jelajah Semanjung Raja-raja”. Buku ini menyajikan cerita-cerita tentang Maluku dan Papua yang kaya nuansa dan tidak “hitam - putih” seperti sangkaan tak berdasar oleh banyak orang luar selama ini. Sebenarnya sudah banyak buku dengan tema seperti ini, namun umumnya terlalu akademik dan tida...
Read more

Bukan Pasar Malam, Bukan Kejutan Biasa

Image
Bukan Pasar Malam hadir berbeda dari karya Pram yang lain. Jika karya Pram yang lain bersifat realis murni, maka bukan pasar malam hadir dengan sedikit aura mistis dan religius. Refleksi manusia ketika menghadapi keniscayaan kematian. Novel ini hanya setebal 104 halaman dan bisa kita selesaikan dalam satu kali duduk. Berkisah tentang pergulatan batin tokoh aku , seorang pejuang revolusi yang mendapat berita ayahnya sakit keras. Ada rasa bersalah karena sebelum sang ayah sakit, ia menuliskan surat bernada marah pada sang ayah. Dan ia mempertanyakan pada dirinya sendiri, dosakah ia? Rasa bersalah menghantui dan menyiksa dengan cara paling diam, ditingkahi kekecewaanya pada keadaan pasca revolusi yang tidak kunjung juga membaik di republik ini. Ia pulang ke Blora dengan beragam rasa dan menemukan kemiskinan dan rumah lamanya yang renta dimakan zaman. Bayangan berkejaran seiring kereta melewati stasiun dengan berbagai kenangan. “Dan berpuluh-puluh kenangan yang pahit dan yang senang de...
Read more