Dolphin Trip Teluk Kiluan (part 3)
selamat pagi, hari senin yang menjadi momok bagi sebagian orang terasa seperti hari minggu buat saya, here I am, writing on my laptop, a cup of tea and good music in my ears. Saya tiba-tiba saja dapat mood untuk menulis pagi ini, mari kita lanjutkan cerita gak penting saya soal perjalanan saya ke Krakatau - Kiliuan.
Setelah barbeque, kembali ke homestay, kami kelelahan, langsung bebersih kemudian tidur. Mas Helmi memberikan saran bijak untuk tidak usah mandi besok, gosok gigi aja, soalnya besok acaranya bakalan basah-basahan. Iyelah. Nyari lumba-lumba dan snorkeling. Wooohhhoooo!!!!
![]() |
foto taken by mba Suci, ini jungkung Medina, Saya, Lisma dan Nia |
![]() |
ombak gede |
Ngantuk dan bosan, ngantuk dan gak habis pikir, kemudian bapak-bapak pengemudi jungkung berteriak, "itu ada lumba-lumba di depan!!". Weits! Langsung cenghar. Mana???
Dan itu beneran dong ada lumba-lumba agak jauh dari kapal kita. Saya beruntuk bapak jungkung semangat ngejarnya, belakangan saya denger bapak jungkung kelompok Rinta malas ngejar lumba-lumba dan mereka sama sekali gak liat lumba-lumba. Okeh kembali ke jungkung kami, well, bapak jungkung semangat ngejar, kami mulai terjaga dan kamera siaga. But damn, lumba-lumba geraknya lincah banget, timbul tenggelam di permukaan cepet banget. Dengan pocket cam, dan kemampuan fotografi memprihatinkan, saya cuma mampu mengabadikan lumba-lumba itu dalam ingatan saya.
Well, I saw dolphins! In the real life, in the sea.
ahahahha...
![]() |
gelap |
Setelah cukup, kami mulai kembali ke perairan teluk Kiluan, laut masih bergulung-gulung, pemandangan cantik sekali. Melihat air laut yang tampak gelap di sekitar jungkung kami, dan laut yang berwarna perak di kejauhan, banyak sekali yang kemudian mampir ke kepala saya dan sebagian besar membuat saya bersyukur saya punya kesempatan untuk ada di sana saat itu.
Kapal bersandar di Pulau Kelapa, tepat di sebrang pulau tempat kami menginap. Kami diberi waktu untuk snorkeling dan foto-foto. Snorkeling????

Setelah puas, kami menyebrang ke pulau tempat kami menginap. Kami diberi waktu untuk snorkeling di sana, but again, gak banyak yang bisa kami liat. Bener ada terumbu karang, tapi gak cantik. Gak berwarna dan banyak sampah. Untuk yang mencari keindahan bawah laut, saya rasa Krakatau dan Kilian bisa jadi pilihan nomor dua atau terakhir lah, tapi pemandangan dan kejernihan airnya subhanallah!!!

Setelah selesai mandi dan packing, kami makan siang. Pemandangan saat itu luar biasa, makanan masih kurang saya suka. Tapi, langit cerah, matahari bersinar terang dan di depan saya saat tu terhampar laut bening, pasir putih dan kapal yang mulai menunggu kami untuk menuju pelabuhan Canti.
Selesai makan kami naik jungkung menuju kapal besar, satu persatu naik. Dan mas ini ada diatas kapal membantu kami naik satu persatu, saat saya naik dia menyapa saya, "Mbak Tala". Luar biasa. Saya lupa nama saya masih Tala. Hahahahahhaa... Saya bahkan gak tau nama mas itu, and now I wonder, what's his name?
Perjalanan 5 jam laut, kami sudah mulai terbiasa dengan ombak, matahari dan angin. Mumu dan Nia memutuskan tidak tidur, duduk didek kapal lebih tinggi dari saya. Saya dan Rinta bersandar di samping mereka. Saya merebahkan kepala di paha mumu dan sempat tertidur sebentar. Tapi ini perjalan pulang kami, jadi saya dan Rinta kemudian duduk tegak dan mulai menikmati pemandangan sambil mengobrol. Saya dan Rinta mengomentari apa saja yang kami lihat, tertawa atau hanya berkomentar, membuang bisu. Pokoknya kami jadi the comment. Lama-lama, anak-anak lain yang tidur mulai bangun dan lingkaran obrolan menjadi lebih besar. Akhirnya semua bangun dan mengobrol. Hahahahhaha. Kami berempat meamang lumayan berisik.
Di bagian belakang kapal, matahari mulai tenggelam. Bola keemasan itu mulai berwarna oranye. Sebagian besar mulai ke bagian belakang dan mengabadikan senja. Ia memang cantik sekali. Saya, yang kamera dan bahkan henponnya sudah mati dari sejak berangkat memutuskan hanya melongok dan kemudian duduk lagi.
Hampir magrib ketika kami sampai di Pelabuhan Canti. Saya dan beberapa anak menyempat diri jajan. Setelah snorkeling terakhir ternyata saya haid, jadi sambil menunggu yang lain solat magrib jamak isya, saya melihat lautan, merekamnya melalui mata dan ingatan saya. Alhamdulillah saya bisa sampai di sini, dan subhanallah. Dunia bisa seindah ini, teman-teman baru saya bisa seajaib ini.
Kami kembali naik angkot menuju Pelabuhan Bakauheni. Perjalanan kurang lebih satu jam. Malam mulai jatuh, jalanan penuh dengan kendaraan besar antar pulau. Jalan yang kami lewati adalah jalan trans Sumatra. Di angkot, saya dan teman-teman membicarakan semua hal. Semua. Mulai dari yang remeh temeh sampai Undang-undang perfarmasian yang akan keluar 2013 ini. Medina dan Nia bekerja di Kementrian Kesehatan dan dua-duanya Apoteker UI. Perjalanan ajaib dan menyenangkan. Teman-teman baru dan segalanya.
Well, saya memutuskan bahwa terminal bus yang terdekat dengan stasiun Senen adalah terminal Pulogadung. Di angkot teman-teman memperingatkan saya bahwa terminal Pulogadung itu rawan. Jadi diangkot, saya kembali menelpon sahabat baik saya di Jakarta. Alhamdulillah, dia mau datang jauh-jauh dari Depok untuk menjemput saya dan menemani saya sampai subuh di stasiun Senen.
Ada satu cerita menarik yang saya dan teman-teman alami sewaktu naik ferry ke pelabuhan Bakauheni, karena post ini sudah terlalu panjang, saya bahas di post selanjutnya.
Selamat menikmati sisa-sisa pagi, selamat hari senin...
Comments