Perjalanan Pulang dan Dangdut Pantura


Assalamualaikum,
baru jam 10 pagi, kerjaan saya di klinik sudah selesai, jadi mari lanjutkan cerita perjalanan terakhir saya.

Kami sampai pelabuhan Bakauheni langit sudah gelap, saya lupa persisnya jam berapa, kira-kira abis magrib. Setelah sampai, kami menuju warung padang terdekat, busyet, mahal! Tapi kami gak punya banyak pilihan, nasi ayam 17ribu. Sempat juga beli oleh-oleh di pelabuhan, di Lampung kita gak sempet kemana-mana, keluar masuk laut doang pokoknya.

Teteh Gemesh in Action!
Karena sebagian besar dari kami merasa lelah dan pengen tidur, saya dan rombongan langsung menuju ruang bisnis, nambah biaya Rp. 6000,-, ambil tempat di pojokan yang agak redup biar bisa tidur. Di tengah ruangan ada bapak-bapak maen keyboard, kita gak curiga. Ah palingan bapak-bapak iseng, nanti juga diem. Saya dan Nia memutuskan keluar sebentar untuk men-charge power bank, bayar berapa ya? Lupa. Ketika kami kembali dan siap-siap tidur, tiba-tiba ruang tengah berubah menjadi arena concert. Atulah itu seriusan, bagian tengah ruang bisnis berubah jadi arena dangdut pantura, lengkap dengan teteh gemesh sekseeehhh. 

Berisik banget, ya bayangkanlah konser dangdut pantura berjarak 2 m dari tempat kita mencoba tidur. Niat mulia pengen tidur jadi senam jantung karena musiknya kenceng banget. Mau pindah sayang, udah bayar, dan lagi pasti dimana-mana udah penuh. Kami berusaha keras untuk tidur. Tapi mungkin hanya kami penumpang yang terganggu, karena ada aja bapak-bapak atau mas-mas yang nyawerin teteh-teteh gemesh itu. Request lagu dan joged di depan. My head spinning. Edanlah. Capek-capek terus dipaksa nonton dangdut pantura.

Look at those duit saweran yg bertebaran di lantai
dan kaki mba treveler yg dijutekin
Dua jam setengah penyebrangan Bakauheni - Merak terasa bagai dua abad. 
Teteh-teteh itu lebih terlihat seram daripada cantik, ada yang badannya gede banget. Terus kan ada genk traveler yang senasib sama kami, terjebak dalam situasi yang gak ngenakin banget itu. Yang lebih mengenaskan adalah genk itu duduk di barisan paling depan, dan ada satu mbak-mbak yang duduk paling pinggir, dia naruh tas di kursi, tiba-tiba salah satu teteh gemesh duduk di kursi yg ada tasnya, si mbak traveler negur, minta teteh gemesh untuk geser ke bangku yg masih kosong, kayanya sih gitu, soalnya saya gak bisa denger langsung, musiknya kenceng man. Saya mengamati dari pojokan, si teteh gemesh gak mau suruh geser, dia malah nyolot ke mbaknya, suruh mindahin tas, karena kursi buat tempat manusia. Bener sih, tapi gayanya serem. Aslilah serem. Saya mah males berurusan sama teteh-teteh gemesh. Saya cuma ngamatin aja dari pojokan.

Saya gak paham juga kenapa saya dan teman-teman menyebut mereka, pedangdut pantura diatas kapal ferry itu dengan sebutan teteh gemesh. Mungkin karena mereka bicara dalam aksen dan sesekali bahasa sunda, dan mereka mencoba terlalu keras untuk terlihat menggemaskan atau kami yang gemas karena mereka merusak waktu istirahat kami. Tapikan mereka juga cari makan yah, yaudahlah, tapi ya mengganggu karena kami tidak diberi tahu sebelumnya bahwa tempat itu adalah arena konser dangdut pantura. aaaakkkk...

Akhirnya, dua setengah jam berlalu, kapal mulai merapat dan kami langsung bersiap keluar. Akhirnya.... sampai di Pulau Jawa lagi, akhirnya penderitaan kami gara-gara dangdut pantura berakhir.

Begitu sampai pelabuhan merak kami langsung menuju pool bis, tidak ada selamat jalan selamat jalan dari pihak trevel. Yasudah. Kami berpamitan dengan genk Jogja, Rinta, Mba Suci dan Mba Sari dan Mas siapa gitu lupa. ahahhaha. Genk Jakarta dan saya berlalu ke pool bis. Lisma langsung pulang Bandung dan yang lain menuju daerah masing-masing. Saya ke Pulogadung, untuk kemudian ke stasiun Senen dan pulang :)

Benar-benar perjalanan yang ajaib. Tahun 2013 adalah tahun yang menakjubkan dan masih belum berakhir. Besok malam saya akan memulai perjalanan saya menuju sebuah gunung. Semoga ada lebih banyak cerita menarik di sana, karena saya akan pergi bersama Dina, Dedew, Julia dan banyak teman baru dari BPI.

Selamat pagi menjelang siang,
have a nice day :)

Comments

Popular posts from this blog

Pendakian Raung 3344 mdpl Via Kalibaru

Review : Melawat Ke Timur : Menyusuri Semenanjung Raja-raja

Bukan Pasar Malam, Bukan Kejutan Biasa