Galau, ya. IYA.

Assalamualaikum!

Selamat siang.
Pagi ini sekali lagi saya harus menerima kenyataan yang kurang mengenakan, tapi mungkin ini yang terbaik. Saya tidak butuh kata-kata penghibur. Untuk seseorang yang pernah melihat cinta separuh umurnya hancur di depan mata, saya sudah tahu apa yang harus saya katakan pada diri saya sendiri. Bagaimana menguatkan diri saya dan apa makna dibalik ini semua. Saya sudah kenyang.

Tapi saya menangis juga.

Beberapa kali saya menangis pagi ini, bahkan sambil menuliskan tulisan ini. Saya tidak tahu lagi apa yang saya tangisi. Saya sudah sepenuhnya sadar, bahwa ketika satu kesempatan terlepas, berarti ada kesempatan lain yang menunggu. Suatu hari nanti saya akan bisa menertawakan tangisan saya saat ini. Tapi hari itu bukan hari ini. Hari itu belum datang dan saya tidak tahu butuh waktu berapa lama sampai hari itu datang. Sabar. Tentu saja saya sabar. Apalagi yang bisa saya lakukan? Sabar adalah satu-satunya pilihan yang saya punya.

Bingung. Mungkin bisa menjadi gambaran yang tepat tentang apa yang saya rasakan saat ini. Saya tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan. Dan saya bener-bener gak tahu. Terus berjalan tentu saja, tapi sekarang saya hanya berjalan tanpa tujuan yang jelas. Saya. Tidak. Tahu. Lagi.

Well, diluar semua hiruk pikuk di kepala saya, negara ini bener-bener kacau ya? Saya sama sekali tidak tertarik dengan berita politik. Tapi politik di Indonesia makin lama makin kaya dagelan. Lucu. Artis dijadiin Caleg, diajak diskusi gak nyambung. Ibu Negera sibuk ngurusin instagram, sementara Sinabung masih terus erupsi, Manado banjir besar, Jakarta dan banyak daerah yang banjir di musim penghujan ini.



Saya baca twit diatas kok jadi PRIHATIN ya?
Ini nih Ibu Negara kita???

Masalah bangsa ini lebih besar daripada masalah seorang Lala, ternyata.

See. Saya tahu apa yang harus saya katakan pada diri saya tentang masalah yang saya hadapi, yang akhirnya, justru itu masalah saya.

Sementara Ibu Negara sibuk dengan instagramnya, ini ada esai foto tentang Sinabung


beberapa bulan yang lalu saya dan beberapa kawan mulai masuk di komunitas backpacker Bogor dan mereka akan mengadakan acara pengumpulan dana untuk korban erupsi Sinabung, kalo ada yang mau ikutan, monggoh...





Well! Mari kita menghibur diri kita dengan dagelan lain di tanah politik kita. Saya bener-bener gak paham kenapa partai politik kita seneng banget sih menjadikan artis sebagai caleg. Kalau artisnya mampu sih gak papa, tapi kalau artisnya jadi seperti apa yang ditunjukan Mata Najwa edisi kemarin malam, mau jadi apa negara ini lah?
Coba aja liat video ini. Please lah. Saya rasa, kalo artis di video itu suruh bikin business development plan kaya saya kemaren, yang gagal dengan suksesnya, akan jauh lebih parah daripada apa yang saya bikin sih. Visi Misi, mau berjuang di komisi mana, apa yang bisa dilakukan sebagai anggota DPR untuk rakyat, well!! DESEU GAK TAU CYIN!!!

Kenapa sih, Lala sekarang jadi peduli sama berita politik? Ato sosial. Gak kaya dulu-dulu, acuh.

Ya karena saya udah tua laaah...

Oke. Tadi itu jawaban ngawur. Simple-nya, kalo saya atau kamu, siapapun yang baca blog gak guna ini gak mulai perduli sama apa yang terjadi di negara ini, terus sopo????

Generasi muda, yang mengaku berbudaya, masa gak peduli sesama?

Wasalamualaikum! Selamat siang!




Comments

Popular posts from this blog

Pendakian Raung 3344 mdpl Via Kalibaru

Review : Melawat Ke Timur : Menyusuri Semenanjung Raja-raja

Bukan Pasar Malam, Bukan Kejutan Biasa