Gelap 2

Ketika malam datang dan kegelapan mulai merayap, kamu selalu punya pilihan untuk menyalakan lampu atau berdiam diri dalam gelap.

Kadang, dalam gelap kamu bisa beroleh tenang. Kadang, dalam gelap semua terasa jelas.

Malam ini dalam gelap kamu mencoba berkaca, pantulanmu tidak mampu tersenyum meski kamu telah mengembangkan senyum terlebar yang bisa kamu goreskan di wajahmu. Malam ini pantulanmu menolak berdusta dan hanya ingin menunjukan dirimu sebagaimana adanya. Disana matamu telah usai mengabarkan kehilangan, rongganya hanya bercerita sunyi. Bibirmu tak lagi berdusta tentang bahagia yang dipaksakan orang-orang disekelilingmu, kamu merasa merana tapi tak mengapa. Kamu kini mengerti, seperti gelap dan terang yang silih berganti, hidup pun berputar abadi. Nestapa yang kau rasakan kini, akan jadi pelajaran berharga bagi dirimu nanti.

Dalam gelap, dalam sunyi, kamu kembali menemukan dirimu. Semua terasa kosong, semua terasa sunyi dan kamu kini menghayati hanya dengan kekosonganlah kamu bisa terisi kembali.

Kamu bisa menyelakan terang atau berdiam diri dalam gelap, pilihannya selalu ada di tanganmu.

Comments

Popular posts from this blog

Pendakian Raung 3344 mdpl Via Kalibaru

Review : Melawat Ke Timur : Menyusuri Semenanjung Raja-raja

Bukan Pasar Malam, Bukan Kejutan Biasa