Mami Yeyet Nikah!!!
Berapa banyak orang yang bisa
kamu panggil sahabat? Ada berapa banyak orang yang kenal kita sejak remaja,
ikut tumbuh, jatuh, nyusuruk dan bangkit lagi bersama? Ada berapa banyak orang
yang kita kenal dan tidak pernah meninggalkan kita. Saat kita berada dalam
terang semua bisa ada disekitar kita. Saat kita jatuh, gelap datang, saat
paling gelap membayang, yang bahkan bayangan kita pun pergi, berapa banyak yang
tetap ada disekeliling kita.
Saya beruntung, saya punya
beberapa orang, yang jumlahnya tidak banyak, yang bisa saya panggil sahabat,
tidak pernah pergi bahkan dalam masa tergelap yang pernah saya lewati. Jumlahnya
tidak banyak, saya tidak butuh banyak.
Salah seorang sahabat yang saya
kenal sejak selepas SMA memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya tanggal 10
Januari 2016 ini. Dia ada sejak saya remaja, tidak ikut memutuskan pergi dari
sisi saya ketika saya mengambil banyak sekali keputusan bodoh yang mungkin
tidak saya sesali hingga hari ini. Dia ada begitu saja. Menjadi pendengar,
menjadi orang yang ada. Menemani saya minum bergelas-gelas teh, saat begadang
mengerjakan tugas kuliah atau karena nyeri dalam dada karena penghianatan pacar
masa remaja.
Saya tidak punya alasan yang
cukup kuat untuk tidak ada disisinya ketika dia memasuki gerbang kehidupan
baru. Kami tidak lagi tinggal di kota yang sama. Kami tidak lagi mengerjakan
tugas yang sama. Saya masih tidak punya alasan untuk tidak hadir disisinya.
Jarak itu ilusi. Tapi tetep aja
pegel mudik naik motor dari Pekalongan ke Purbalingga untuk kemudian besoknya
kondangan di Purwokerto.
Sebelas tahun sejak pertama kali
kenal Mami Yeyet, pernah berantem, pernah sebel – sebelan, contek –contekan,
belajar bareng, double date jaman remaja. Dari pacar kami masing-masing waktu
itu, nggak ada yang jadi pasangan sampai sekarang. Tapi yasudahlah, dengan
banyak ketidakmengertian kami terus melangkah. Banyak yang terjadi di rentang
sebelas tahun persahabatan kami, banyak yang masih tidak bisa kami mengerti
meski sudah berdiskusi berulang kali, kami hanya akan berusaha ada untuk satu
sama lain. Itu sudah lebih dari cukup.
Selamat menempuh hidup baru Erza
Genatrika, M. Pharm, Apt, hidup setelah ini tidak akan jadi lebih mudah, tapi
pasti akan indah.
Comments